Bab XIII Pola Lantai Gerak Tari Kreasi Kelas 9 SMP/MTS SENI BUDAYA Ringkasan Buku SekolahKelas 9 SMP/MTSSENI BUDAYABab XIII Pola Lantai Gerak Tari Kreasi Gambar .Peta Materi Penari merupakan pemain utama dalam sebuah pertunjukan seni tari, pertunjukan tari di sekolah dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan dan berkelompok. Pada penyajian tari tunggal, penari bebas untuk membuat pola lantai sesuai keinginan sendiri, sedangkan pada penyajian tari berpasangan dan kelompok antara penari satu dengan penari yang lainnya terikat aturan dan harus dapat bekerja Meragakan Tari Kreasi Berdasarkan Pola Lantai Gerak tari akan menjadi lebih menarik apabila diiringi dengan musik dan ditarikan dengan pola lantai yang bervariatif. Dalam meragakan gerak tari kreasi, semua titik pada panggung menjadi tempat yang menarik dalam membuat pola lantai dengan bentuk garis lurus atau garis lengkung seperti vertikal, horizontal, diagonal, zigzag, melingkar, atau spiral. Gambar .Tari Nandak Gojek dengan pola lantai garis lurus ambar 10/7/15Gambar .Tari Kotebang dengan pola lantai zigzag 17/2/14Gambar .Tari dari Sumatera dengan pola lantai garis lengkungTabel .Pola Lantai Gerak TariGaris lurus dapat dibuat ke depan, ke belakang, ke samping atau serong. Selain itu garis lurus dapat pula dibuat menjadi desain V, segitiga, segi empat, huruf T, dan desain zig-zag. Garis lengkung dapat dibuat lengkung, lingkaran, angka delapan, dan bentuk spiral. Garis lurus memberikan kesan sederhana tetapi kuat, sedangkan garis lengkung memberikan kesan lembut tetapi lemah. Garis lurus banyak digunakan pada tari klasik. Garis lingkaran banyak digunakan pada tarian LainnyaBab I Seni Lukis Bab II Seni Patung Bab III Menyanyikan Lagu Secara Solo/Tunggal Bab IV Lagu Populer dalam Sajian Vokal Grup Bab V Tari Kreasi Bab VI Unsur Pendukung Tari Kreasi Bab VII Dasar Pemeranan Teater Modern Bab VIII Penulisan Lakon Bab IX Seni Grafis Bab X Pameran Bab XI Bernyanyi Lagu Populer Bab XII Ansambel Lagu Populer Bab XIII Pola Lantai Gerak Tari Kreasi Bab XIV Meragakan Tari Kreasi Bab XV Perancangan Pementasan Bab XVI Pementasan Teater Berdurasi Pendek B Indonesia Matematika IPA IPS PJOK Seni Budaya B Inggris PPKN Prakarya
UnsurPokok Gerakan Tari - Gerak tari bukanlah gerak-gerak seperti yang kita lakukan dalam kehidupan seharihari. Gerak tari merupakan gerak-gerak yang telah mengalami
Keunikan tari kreasi tidak hanya terletak pada gerak tetapi dapat juga iringan, properti, atau pola lantai yang digunakan. Keunikan merupakan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh tari lain. Keunikan tari kreasi juga dapat mencirikan koreografernya atau yang menciptakan tarian. Pengembangkan tari kreasi tidak terlepas dari pertunjukan tari secara keseluruhan. Pertunjukan tari tidak hanya menampilkan rangkaian gerak tari semata tetapi akan lebih baik jika didukung dengan unsur tata rias dan busana, tata panggung, dan tata iringan. Keragaman gerak tari tradisional dapat dijadikan sebagai sumber eksplorasi dan improvisasi dalam merancang tari kreasi. Melalui eksplorasi gerak dan improvisasi kemungkinan gerak yang bersumber dari gerak tari tradisi dapat dikembangkan menjadi gerak baru atau memodifikasi gerak yang sudah ada. Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Tari kreasi berasal dari tari tradisional yang sudah dkembangkan. Contohnya Tari Oleg Tambulilingan dari Bali dan dan Tari Kipas dari Sumatera. Tari kreasi dibagi menjadi dua macam, yaitu 1. Tari modern Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Ciri-ciri tari modern adalah sebagai berikut. Pola-pola gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatikan keindahan. Gerak yang digunakan masih memberi penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari tradisional. Masih tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa. Contoh tari modern adalah Tari Merak dari Jawa Barat. 2. Tari kontemporer Tari Kontemporer adalah perkembangan tari yang terpengaruh dampak modernisasi. Istilah kontemporer cenderung disederhanakan sebagai sebuah istilah yang terlanjur popular, dan berada di antara dua kutub yaitu semua karya seni tari yang bukan untuk konsumsi hiburan popular, namun secara bentuk juga bukan termasuk seni tari tradisional yang bersandar pada pakem-pakem yang sudah berlaku lama. Ciri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut. Pola-pola geraknya lebih bebas dari tari modern. Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional. Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu. Contoh tari kontemporer adalah tari ciptaan Boy G. Sakti, Tom, Ibnur, Sardono W. Kusuma. Prinsip-prinsip Mencipta Tari Kreasi Prinsip penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan karya tari kreasi terdiri atas beberapa hal sebagai berikut Unity keutuhan. Yaitu perpaduan desain dan pola yang disusun menjadi sebuah bentuk yang memiliki warna, kekhasan, gaya yang khas dari pribadi penciptanya. Harmony keselarasan. Efek selaras yang ditimbulkan dari karya seni ketika diapresiaai secara alami merupakan wujud harmonisasi dari sebuah karya seni tari. Balance keseimbangan. Keseimbangan pada tari mengandung arti stabilitasi perpaduan antar elemen yang memungkinkan dua garis simetris dann asimetris menjadi seimbang. Kreativitas penciptaan karya seni tari. Pada dasarnya, setiap gerak kasar dari peniruan alam ataupun peniruan gerak keseharian manusia dapat menjadi sumber kreativitas penciptaan tari. Kemampuan yang harus dimiliki seorang penari terdiri atas beberapa haal sebagai berikut Wiraga. Kemampuan tubuh melakukan gerakan yang luwes dan serasi dengan karakter tarian mutlak dipunyai oleh penari. Wirahma. Bentuk gerak yang diwadahi proposionalnya tubuh akan menjadi sebuah keharmonisan bila kemampuan menari dibarengi dengan rasa irama yang baik. Wirasa. Kemampuan mengekspresikan tarian dengan pendalaman jiiwa merupakan bagian yang paling sulit untuk digambarkan karena kemampuan ini lahir secara alami dari jiwa dan hanya dapat dirasakan. Jenis Penyajian Tari Kreasi Pertunjukan tari kreasi secara penyajian dapat dibedakan menjadi tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok, dramatari dan tari bertema. Tari tunggal adalah tarian yang memang dibawakan hanya oleh satu orang saja. Contoh tari kreasi tunggal misalnya tari Topeng Ronggeng dari Betawi. Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari berpasangan antara lain; 1 adanya gerakan saling mengisi; 2 adanya gerakan saling interaksi; dan 3 merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajian. Contoh tari kreasi berpasangan yang dilakukan antara dua orang seperti tari Payung dari Sumatera Barat yang diciptakan oleh Huriah Adam. Tarian berkelompok adalah tarian yang dilakukan secara berkelompok baik dilakukan oleh laki-laki, perempuan atau campuran antara laki-laki dengan perempuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari berkelompok misalnya tari Cente Manis dari Betawi, Burung Enggang dari Kalimantan, Tifa dari Papau, Yosim Pancer dari Papau, dan tari Belibis dari Bali. Dramatari merupakan bentuk penyajian tari yang memiliki desain dramatik. Contoh drama tari paling terkenal adalah cerita Matah Ati yang bersumber pada gerak tari gaya Mangkunegaran. Dramatari ini merupakan bentuk kreasi yang bersumber pada tari tradisi Jawa Tengah. Pada peragaan dramatari selain menguasai secara aspek gerak juga aspek ekspresi. Ini disebabkan untuk mendukung cerita dibutuhkan mampu menterjemahkan naskah menjadi gerak tari. Tari bertema dapat dijumpai pada hampir semua jenis penyajian tari baik tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok maupun tari bercerita. Ini disebabkan tema pada tari merupakan ide yang kemudian diwujudkan dalam bentuk judul tari dan pada akhirnya diekspresikan melalui gerak. Penyajian tari kreasi baik dalam bentuk tunggal, berpasangan, berkelompok maupun drama tari memerlukan unsur pendukung tari salah satunya tata rias dan tata busana. Tata rias dan tata busana memiliki peran penting pada pementasan untuk mendukung karakter tari yang hendak disampaikan. Pada drama tari unsur pendukung tari dalam bentuk tata rias dan busana memiliki peran penting karena dapat menunjukkan tokoh dan karakter dapat divisualisasikan. Setiap tokoh memiliki keunikan dan kekhasan dari tata rias dan tata busananya. Berdasarkan tata rias dan tata busana seseorang dapat menebak dari mana tarian itu berasal. Setiap tari memiliki tata rias dan busana tersendiri. Tata rias dan busana untuk penari pria berbeda dengan penari wanita. Perbedaan ini juga untuk semua nama tari. Tata rias dan busana tari kreasi biasanya masih tetap berpijak pada tata rias dan busana tradisional. Hal ini untuk menunjukkan identitias pengembangan gerak yang dilakukan sesuai dengan daerahnya. Penonton melalui tata rias dan busana yang dikenakan akan mengetahui dari daerah mana gerak tari kreasi itu dikembangkan. Berlatih Meragakan Gerak Tari Kreasi dengan Hitungan 1. Gerakan Loncat Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri sambil berjalan Hitungan dua menepuk rebana ke samping kanan sambil berjalan. Hitungan tiga, lima, dan tujuh gerakan sama dengan hitungan satu. Hitungan empat, enam, dan delapan gerakan sama dengan hitungan dua. Lakukan 4 x 8 hitungan. 2. Gerakan Tepuk Rebaana Di atas Kepala Hitungan satu menepuk rebana ke atas. Hitungan dua menepuk rebana ke bawah. Hitungan tiga, lima, dan tujuh gerakan sama dengan hitungan satu. Hitungan empat, enam, dan delapan gerakan sama dengan hitungan dua. Lakukan 4 x 8 hitungan. 3. Gerakan ke Samping Kanan dan Kiri Hitungan satu menepuk rebana ke bawah. Hitungan dua menepuk rebana ke samping kiri. Hitungan tiga menepuk rebana ke samping kanan. Hitungan empat menepuk rebana ke bawah. Lakukan 4 x 8 hitungan. 4. Gerakan Tepuk Variasi Hitungan satu menepuk rebana ke samping kanan. Hitungan dua menepuk rebana ke atas. Hitungan tiga menepuk rebana ke samping kiri. Hitungan empat menepuk rebana ke samping kanan. Lakukan 4 x 8 hitungan. 5. Gerakan Kaki Silang Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri kaki kanan silang. Hitungan dua menepuk rebana ke samping kanan kaki kiri silang. Hitungan tiga empat gerakan kaki kanan melompat memukul rebana ke samping kanan Hitungan lima gerakan sama seperti hitungan dua. Hitungan enam gerakan sama seperti hitungan satu. Hitungan tujuh delapan kaki kiri melompat memukul rebana ke samping kiri Lakukan 4 x 8 hitungan. 6. Gerakan dengan Membungkukkan Badan Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri bawah badan membungkuk. Hitungan dua menepuk rebana ke bawah badan lurus. Hitungan tiga menepuk rebana ke samping kanan bawah badan membungkuk. Hitungan empat menepuk rebana ke samping kiri badan membungkuk. Lakukan 4 x 8 hitungan. Berlatih Meragakan Gerak Tari Kreasi dengan Iringan 1. Gerak Berjalan Hitungan satu-dua tangan kiri lurus ke depan dan tangan kanan lurus ke belakang jalan di tempat Hitungan tiga-empat tangan kanan lurus ke depan dan tangan kiri lurus ke belakang jalan di tempat Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua dan hitungan tujuh-delapan sama dengan hitungan tiga-empat Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan 2. Gerak Diagonal Hitungan satu-dua tangan kanan diangkat ke atas dan tangan kiri lurus ke bawah membentuk diagonal kaki kanan melangkah ke depan Hitungan tiga-empat tangan kiri lurus ke atas dan tangan kanan ke bawah membentuk diagonal dan kaki kiri melangkah Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua dan hitungan tujuh-delapan sama dengan hitungan tigaempat Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan 3. Gerak Lurus Hitungan satu-dua tangan kanan dan kiri lurus ke depan jalan di tempat Hitungan tiga-empat tangan kiri lurus ke samping kiri dan tangan kanan lurus ke samping kanan Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua dan hitungan tujuh-delapan sama dengan hitungan tiga-empat Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan 4. Gerak Bunga Mekar Hitungan satu-dua kedua tangan silang depan dada lutut ditekuk badan agak turun ke bawah Hitungan tiga-empat kedua tangan lurus ke bawah dengan badan tegak Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat Lakukan 4 x 8 hitungan 5. Gerak ke Atas Hitungan satu tangan kiri diangkat ke atas dan tangan kanan lurus ke bawah kaki kanan melangkah kedepan hitungan kedua kaki merapat Hitungan tiga tangan kanan diangkat ke atas dan tangan kiri lurus ke bawah kaki kiri melangkah ke depan hitungan empat kaki merapat Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan 6. Gerak Melompat Hitungan satu-dua kelompok 1 mengangkat kaki kanan, tangan kanan lurus ke kanan dan tangan kiri tekuk depan dada, kelompok 2 mengangkat kaki kiri tangan kiri lurus ke arah kiri dan tangan tangan kanan ditekuk depan dada Hitungan tiga empar kelompok 1 melakukan gerakan kelompok 2 seperti pada hitungan satu-dua atau bergantian Hitungan lima enam gerakan sama seperti hitungan satu-dua Hitungan tujuh-delapan gerakan sama seperti hitungan tiga-empat Lakukan 4 x 8 hitungan 7. Gerak Membuka dan Menutup Kipas Hitungan satu-dua kedua tangan menyilang didepan dada dengan ujung kipas menghadap ke samping, dengan posisi bersimpuh Hitungan tiga-empat kedua tangan lurus ke samping dengan dengan posisi bersimpuh Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua posisi kaki bersimpuh Tujuh-delapan sama dengan hitungan tiga-empat Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan. Sumber Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII, BSE
Kelengkapandalam olahraga beladiri ini adalah sarung tinju dan pelindung gigi. Setiap pukulan akan memiliki nilai tersendiri sesuai ketentuan yang berlaku, kemudian pemain yang memiliki skor tertinggi adalah pemenangnya. 19. Senam. Anda harus memiliki kecepatan, kelenturan, gerakan fisik yang serasi dan kekuatan pada berbagai bagian tubuh.
Tari adalah gerakan dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam tari. Ide garapan dapat muncul dari hasil apresiasi karya tari tradisi, kreasi, maupun modern, atau dasar pengalaman dalam kegiatan kehidupan dan aktivitas lainnya. Proses garap gerak tari banyak teknik dan cara yang dapat ditempuh pada saat melakukan proses pengembangan gerak tari. Proses garap gerak tari kreasi meliputi 4 tahap yaitu proses eksplorasi gerak, proses stilisasi dan seleksi gerak serta proses penggabungan gerak. 1. Proses Eksplorasi Eksplorasi adalah proses penjajahan dan pencarian motif-motif gerak melalui berbagai cara yang dilakukan pada saat melakukan proses garap gerak tari. Pada langkah ekplorasi biasanya terbentuk karena adanya rangsang awal yang ditangkap oleh pancaindera. Melalui rangsang inilah, praktik ide dan gagasan mengembangkan gerak dapat dilakukan dan akan mewujudkan proses kreatif gerak yang cenderung orisinal dari karya tari yang dibuat secara sederhana. Dalam proses eksplorasi ada beberapa stimulus yang dapat digunakan oleh penata tari dalam melakukan proses garap. Beberapa stimulus tersebut diantaranya berupa rangsangan auditif, visual, ideasional gagasan dan rangsang kinestetik. Jenis – jenis rangsangan tersebut antara lain Rangsangan Dengar Auditif adalah salah satu tahapan pengembangan gagasan gerak yang dilihat oleh suara atau bunyi suatu benda atau perbuatan sendiri. Contoh rangsang dengar antara lain suara instrumen musik gendang, seruling, gamelan dan lain-lain, suara manusia nyanyian, puisi, tangisan, dan lain-lain, suara alam gemuruh ombak, angin, kicauan burung dan lain-lain Rangsangan visual dapat muncul karena panca indera, rangsangan ini dapat timbul dari objek gambar, warna, wujud, patung, melihat orang menari atau bergerak, dan lain sejenisnya. Seorang penata tari melalui gambaran visual tersebut dapat mengambil gagasan/konsep yang ada di balik hasil penglihatannya dan dengan segera mampu bereksplorasi menciptakan gerak tarian yang diinginkan. Rangsangan Kinestetik dalam tahap ini dapat dilakukan seperti pada saat mengolah gerak berdasarkan pola hitungan Rangsangan Gagasan idesional adalah rangsangan yang seringkali digunakan peñata tari dalam membuat karyanya. Untuk menyampaikan gagasan atau cerita yang akan disajikan biasanya gerak dirangsang dan dibentuk dengan kapasitas kemampuan penata tari. Proses penemuan motif gerak juga dapat dapat melalui beberapa kegiatan eksplorasi lainya Eksplorasi kemampuan dasar teknik gerak untuk menemukan sebuah motif gerak, kemudian divariasi kembangkan dari berbagai segi aksi, kualitas, ruang, dan tata hubungan, dan dimanipulasikan dengan tujuh cara pengulangan sebagai elemen konstruksi untuk menemukan gerak yang diinginkan Eksplorasi alam sebagai sumber untuk menemukan konsep tema gerak, kemudian melakukan improvisasi, eksplorasi, evaluasi, seleksi, komposisi/pengorganisasian, selanjutnya di variasikan dari berbagai segi. Mengikuti kata hati, mengalami, dengan menerapkan prinsip laku telu membuka diri, sabar menanti ; gerak meruang pelan, lembut, tanpa tekanan, dan berkesinambungan baru meruang atensi, makna Proses eksplorasi sangat berguna bagi pengalaman tari, termasuk berpikir, berimajinasi untuk merasakan dan merespon. 2. Stilasi Gerak Tari Stilisasi adalah proses penghalusan, memberikan kesan indah dari suatu gerak. Dalam berkarya tari tentunya memerlukan bentuk-bentuk baru dari suatu gerak. Stilasi dilakukan pada hasil eksplorasi gerak untuk diubah/diperhalus dengan proses pengembangan. Proses pengembangan gerak ini dapat dilakukan dengan cara mengubah volume gerak, level, kesan, ragam gerak, struktur dan elemen lainnya. Setelah proses pembentukan gerak, selanjutnya dilakukan pemilihan gerak yang sesuai dengan ide. Pada tahap ini kegiatan memilih dan memilah gerak-gerak yang sudah diolah, diseleksi kembali untuk disesuaikan dengan ide garapan. Pemilihan gerak setidak-tidaknya dapat digunakan seefektif mungkin, sehingga mempunyai kualitas yang mantap dari karya yang akan dibuat. Tahapan akhir dari proses eksplorasi adalah tahapan penggabungan dengan unsur-unsur pendukung lainnya, baik dengan musik iringan tari, penggunaan properti tari, atau dengan penggunaan artistik lainnya, termasuk penggunaan busana dan asesoris tari. 3. Improvisasi Gerak Tari Improvisasi merupakan pengalaman secara spontanitas mencoba-coba/mencari-cari kemungkinan ragam gerak yang telah diperoleh waktu improvisasi. Inti dari gerak improvisasi adalah bentuk-bentuk gerak yang dilakukan penari yang pada setiap saat dapat dilakukan berbeda tetapi masih disesuaikan dengan maksud pengadegan dari gerak itu sendiri. Gerak improvisasi dapat dikategorikan sebagai adegan gerak yang disengaja dan tidak disengaja. Adegan yang tidak disengaja oleh salah satu penari tersebut dapat dikategorikan sebagai gerak improvisasi oleh si penari. Akan tetapi, pada pelaksanaanya juga gerak improvisasi dalam tari dapat dilakukan secara sengaja sesuai dengan kebutuhan konsep garap. Improvisasi dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi imajinasi dan menciptakan eksplorasi. Karena itu, di dalam improvisasi akan timbul suatu kepuasan rasa yang benar-benar sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Improvisasi memberikan pengalaman yang dapat mendorong ingatan-ingatan tentang pengalaman hidup. Menyampaikan kesan-kesan dapat dijadikan sebagai acuan dalam merespon imajinasi baru dan mengembangkan ide-ide gerak. Sehingga, lahirlah kesadaran baru dalam bergerak. 4. Komposisi Tari Membuat penataan tari atau mengkomposisikan tari memerlukan kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir menyangkut sikap dan perasaan seseorang. Kreativitas memerlukan kelancaran, keluwesan fleksibilitas, orisinalitas berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi mengembangkan, memperkaya, memperinci suati gagasan. Dengan demikian, orang kreatif ialah orang yang menggunakan imajinasinya untuk memecahkan persoalan. Temuan gerakan dan cara penyusunan ke dalam tarian secara bertahap telah dilambangkan melalui improvisasi dan eksplorasi. Dalam komposisi tari diperlukan unsur-unsur gerak dan komposisi kelompok. Unsur gerak mencangkup disain atas, yaitu gerak simetris dan asimetris, gerak lengkung, garis lurus, atau horisontal. Unsur komposisi kelompok mencangkup disain lantai, yaitu musik, pentas, tata rias, busana, properti, dan alat.
Padagerak dasar tari kreasi melayu Riau Setiap gerakan mengandung nilai-nilai tersendiri yang berhubungan dengan adat melayu Riau kata bu Sandra. Di latihan itu juga belum menggunakan
Jikamimpi memberi daya khayal, asosiasi serta puisi, maka mabuk memberi kekuatan yang cenderung akan kebesaran, keangkuhan, dendang dan tari. Seni bermutu senantiasa ada pada setiap kurun, lantaran setiap seni saling meresapnya kontras antara mimpi dan mabuk atau dari naluri orgiastik dan keadaan melamun.
. 85 174 492 174 137 371 74 307