Bahkanbisa disebutkan semua bagian dari pohon kelapa dari akar hingga pucuk daunnya dapat dimanfaatkan untuk berbegai kebutuhan manusia, sehingga banyak orang menyebutnya dengan pohon kehidupan (Tree of Live). Pohon kelapa atau nama ilmiahnya Cococ Nucifera L. ini merupakan tanaman perkebunan atau tanaman industri yang banyak ditanam oleh petani untuk didistribusikan keseluruh segmen pasar yang membutuhkan. 5 bagian utama dari pohon kelapa memiliki banyak sekali manfaat, penasaran?
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya, lontar merupakan salah satu bukti bagaimana pohon tersebut memberikan banyak manfaat. Lontar sendiri termasuk produk unggulan daerah yang kemudian menjadi produk unggulan nasional. Tumbuhan jenis palma ini, hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Bagian yang dimaksud mulai dari akar sampai buah untuk bahan pangan, bagunan, hingga perabot rumah tangga. Nah, artikel kali ini akan membahas tentang pohon lontar, mulai dari taksonomi, persebaran, dan manfaat-manfaat nya. Yuk simak ulasannya! Pohon Lontar Itu Apa? Gambar pohon lontar. Pohon lontar merupakan jenis pohon palma yang ber- famili dengan pohon palem, pinang, dan pohon aren. Memiliki nama latin Borassus flabellifer, keberadaan pohon ini banyak tersebar di wilayah Indonesia. Di setiap daerah, masyarakat menyebut pohon lontar dengan berbagai nama, seperti lontoir oleh masyarakat ambon, jun tal pada masyarakat Sumbawa, dan siwalan bagi masyarakat jawa. Pohon lontar telah memberikan begitu banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Setiap bagiannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan dan kebutuhan di setiap daerahnya. Ciri-Ciri Pohon Lontar Pohon lontar mampu tumbuh hingga 25-30 meter. Pohon lontar termasuk tumbuhan berbiji tunggal. Dapat tumbuh hingga 25-30 meter saat dewasa. Memiliki diameter batang antara 40-50 cm. Daun dan buah pohon lontar. Daun dari pohon lontar berbentuk menyirip seperti kipas. Setiap tangkai daun dapat tumbuh selama 1 bulan. Setiap anak daun ditopang oleh tulang daun sepanjang 40 hingga 80 cm, ukuran yang terbilang lebar untuk sehelai daun. Uniknya, setiap pohon lontar terdapat 1 jenis kelamin saja, yaitu antara jantan atau betina. Untuk pohon yang jantan dapat berbunga tetapi tidak menghasilkan buah. Sementara, betina menghasilkan buah tetapi tidak menghasilkan air nira. Biasanya penyadap nira selalu memanjat pohon lontar yang jantan untuk diambil airnya. Baca juga Mengenal Pohon Suren, Serba Guna dan Dapat Menjadi Insektisida Alami Nama PohonLontar / Borassus flabelliferKerajaanPlantaeDivisiEmbryophytaOrdoArecalesFamiliArecaceaeSubfamiliKalanchoideaeBangsaSaxifragalesGenusBorassusTabel klasifikasi pohon lontar. Persebaran Pohon lontar banyak ditemui di wilayah pesisir yang cukup kering seperti di Jawa TengahBrebes, Pekalongan, dan Semarang, Jawa Timur Tuban, Gresik, dan Lamongan, Madura, Bali Karangasem dan Buleleng, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi selatan. Pohon ini cocok untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang taraf curah hujannya rendah/kering. Persebaran pohon lontar di Indonesia lebih didominasi oleh jenis Borassus flabellifer. Jenis Borassus flabellifer merupakan pohon yang berasal dari India. jenis Borassus flabellifer telah lama menetap di Indonesia sejak zaman kejayaan raja-raja hindu. Pohon lontar yang asli berasal dari Indonesia endemik yaitu jenis Borassus sundaicus. Selain itu, terdapat 6 jenis lainnya di berbagai wilayah tropis, yaitu Borassus aethiopum Africa Palmyra Palm menyebar di Afrika bagian iklim ake assii Ake Assi’s Palmyra Palm di Afrika flabellifer Lontar atau siwalan di Asia Selatan dan Asia heineanus New Guinea Palmyra Palm di Pulau madagascariensis Madagascar Palmyra Palm di sambiranensis Sambirano Palmyra Palm di Madagaskar. Kandungan Buah Lontar Meski mirip dengan buah kolangkaling, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Bentuk buah lontar yang dihasilkan oleh betina ini mirip seperti buah kelapa. Berwarna hitam kecoklatan, memiliki kulit yang keras, serta tekstur daging yang cukup lembut dan tebal. Satu buah lontar rata-rata menghasilkan 3 buah daging, cara mengeluarkan daging dari buah yaitu dengan mengiris kulit buah lontar hingga muncul dagingnya. Bentuk dagingnya lonjong dan berwarna putih. Rasa yang dihasilkan juga mirip dengan buah kelapa dan kolang-kaling. Rasa dagingnya cukup kenyal, sedikit berair, dan ada rasa manis-manisnya. Dilansir dari sebuah daging buah lontar mengandung berbagai sejumlah nutrisi dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh manusia, yaitu vitamin A,B, dan C, serat, karbohidrat, protein dan kalsium. Manfaat Bagian-Bagian Pohon Lontar Zaman dahulu, daun lontar digunakan untuk menulis. Setiap bagian dari pohon lontar memiliki kegunaan tersendiri dalam menunjang kehidupan manusia. Pun di setiap daerah, masyarakatnya memiliki cara tersendiri dalam memanfaatkannya Seperti pada masyarakat Gresik dan Tuban, profesi penyadap pohon lontar cukup banyak ditemui di sana. Mereka akan mengambill air lontar/nira. Air lontar cukup populer di Jawa Timur, masyarakat di sana menyebutnya dengan air legen. Rasa yang dihasilkan air nira cukup manis dan sedikit asam. Selain untuk diminum, air nira juga dapat diolah menjadi gula merah hingga arak. Sebagian masyarakat Karangasem, Bali mengolah air nira untuk dijadikan minuman tradisional Arak bali. Arak bali merupakan minuman beralkohol yang dibuat dengan cara memfermentasi air lontar. Air nira juga dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Boti dan Rote Ndao, NTT untuk bertahan hidup dari musim kemarau panjang. Musim panas yang cukup panjang membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Salah satu cara yang dilakukan agar tetap terhidrasi dan berenergi adalah dengan meminum air lontar. Air lontar memiliki kandungan gula yang cukup tinggi dan beberapa nutrisi lainnya seperti protein, kalsium, fosfor, dan zat besi. Pohon lontar juga berperan dalam perkembangan literasi di Indonesia. Banyak naskah-naskah kuno yang menggunakan daun lontar sebagai media tulis sebelum adanya kertas. Selain itu, daun dari pohon ini juga dapat dijadikan kerajinan tangan seperti anyaman tikar, tudung, tas dan lain-lain. Produk-produk kerajinan tangan yang dihasilkan dari daun lontar banyak dijumpai di daerah NTT. Maka tak heran jika pohon lontar dijuluki oleh banyak masyarakat sebagai pohon al-hayat atau pohon kehidupan. Sebab, ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat dari banyaknya bagian yang ada. Baca juga Jenis Sumber Pangan Dunia, Inilah 10 Macam Umbi-umbian Beserta Kandungannya FAQ Apa manfaat dari pohon lontar? Setiap bagian dari pohon lontar dapat dimanfaatkan. Air nira/lontar selain diminum dapat diolah menjadi gula merah hingga arak. Daunnya dapat dijadikan kerajinan tangan dan sebagai media tulis pada zaman dahulu. Batangnya dapat dijadikan pondasi bangunan untuk rumah-rumah tradisional. Pohon lontar ada dimana? Pohon lontar cenderung tumbuh pada daerah-daerah yang kering/memiliki curah hujan yang rendah. Ia sering dijumpai di daerah di Jawa TengahBrebes, Pekalongan, dan Semarang, Jawa Timur Tuban, Gresik, dan Lamongan, Madura, Bali Karangasem dan Buleleng, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi selatan. Referensi dan rujukan yang digunakan dalam tulisan berikut ini adalah Penulis Adji Sedekah Pohon, Investasi Kebaikan untuk Masa Depan Dengan menanam pohon maka kita turut serta dalam menghijaukan dan melestarikan lingkungan. Bukan hanya itu, satu pohon yang kita tanam akan memberikan manfaat bagi bumi dan makhluk hidup lainnya. Pohon senantiasa mengalirkan pahala selama hidup, sekalipun pemberi sedekah telah meninggal dunia. Kamu juga bisa bersedekan pohon dan menanam kebaikan bersama LindungiHutan!
Pohonmerupakan tumbuhan berkayu yang mempunyai satu batang dan memiliki bentuk yang jelas dengan tinggi tidak kurang dari 8 kaki. 2. Badan Standar Indonesia. Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang batang utamanya berdiameter lebih dari 20 cm. 3. Dengler. Pohon merupakan suatu tumbuhan yang memiliki akar, batang dan daun yang jelas dengan tinggi minimal 5 meter. B. Bagian Bagian Pohon 1. Akar. Akar yang terdapat pada pohon biasanya terletak dibawah atau didalam tanah. Sebuah pohon biasanya
Pohon Siwalan atau disebut juga Pohon Lontar Borassus flabellifer adalah sejenis palma pinang-pinangan yang tumbuh di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon Lontar Borassus flabellifer menjadi flora identitas provinsi Sulawesi Selatan. Pohon ini banyak dimanfaatkan daunnya, batangnya, buah hingga bunganya yang dapat disadap untuk diminum langsung sebagai legen nira, difermentasi menjadi tuak ataupun diolah menjadi gula siwalan sejenis gula merah. Pohon Siwalan Lontar merupakan pohon palma Palmae dan Arecaceae yang kokoh dan kuat. Berbatang tunggal dengan ketinggian mencapai 15-30 cm dan diameter batang sekitar 60 cm. Daunnya besar-besar mengumpul dibagian ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Setiap helai daunnya serupa kipas dengan diameter mencapai 150 cm. Tangkai daun mencapai panjang 100 cm. Buah Lontar Siwalan bergerombol dalam tandan dengan jumlah sekitar 20-an butir. Buahnya bulat dengan diameter antara 7-20 cm dengan kulit berwarna hitam kecoklatan. Tiap butirnya mempunyai 3-7 butir daging buah yang berwarna kecoklatan dan tertutupi tempurung yang tebal dan keras. Pohon Siwalan atau Pohon Lontar dibeberapa daerah disebut juga sebagai ental atau siwalan Sunda, Jawa, dan Bali, lonta Minangkabau, taal Madura, dun tal Saksak, jun tal Sumbawa, tala Sulawesi Selatan, lontara Toraja, lontoir Ambon, manggitu Sumba dan tua Timor. Dalam bahasa inggris disebut sebagai Lontar Palm Pohon Siwalan atau Lontar Borassus flabellifer tumbuh di daerah kering. Pohon ini dapat dijumpai di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, Pohon Siwalan tumbuh di Jawa Timur dan Jawa Tengah bagian timur, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. Pohon Siwalan atau Lontar mulai berbuah setelah berusia sekitar 20 tahun dan mampu hidup hingga 100 tahun lebih. Pemanfaatan Pohon Siwalan Daun Lontar Borassus flabellifer digunakan sebagai media penulisan naskah lontar dan bahan kerajinan seperti kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor. Tangkai dan pelepah pohon Siwalan Lontar atau Tal dapat menhasilkan sejenis serat yang baik. Pada masa silam, serat dari pelepah Lontar cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat. Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan. Dari karangan bunganya terutama tongkol bunga betina dapat disadap untuk menghasilkan nira lontar legen. Nira ini dapat diminum langsung sebagai legen nira juga dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam minuman beralkohol. Buah Siwalan Buahnya, terutama yang muda, banyak dikonsumsi. Biji Lontar yang lunak ini kerap diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah siwalan” nungu, bahasa Tamil. Biji siwalan ini dipotong kotak-kotak kecil untuk bahan campuran minuman es dawet siwalan yang biasa didapati dijual didaerah pesisir Jawa Timur, Paciran, Tuban. Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-kue; atau untuk dibuat menjadi selai. Klasifikasi ilmiah Kerajaan Plantae; Divisi Angiospermae; Kelas Monocotyledoneae; Ordo Arecales; Famili Arecaceae sinonim Palmae; Genus Borassus. Spesies Borassus flabellifer Sumber wikipedia; Gambar wikipedia Baca Juga Tanaman Indonesia Dalam Rekor Muri Kebun Raya Di Indonesia Anggrek Hartinah Anggrek Tien Soeharto Kantong Semar Tanaman Karnivora Pohon Tengkawan Berbuah 7 Tahun Sekali Bunga Jeumpa, Flora Maskot Provinsi Aceh Gerakan One Man One Tree Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di Daftar Catatan Tentang alamendah Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Nilaiberita merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. (informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Hanya informasi yang memiliki nilai berita atau memberi banyak manfaat dua belah pihak atau lebih, menimbulkan dua sisi
Pohon sebagai suatu kesatuan memiliki bagian-bagian yang penting. Bagian-bagian penting yang terdapat pada pohon tersebut menurut Dumanauw 1990 terdiri dari akar, batang, cabang, ranting, dan daun. Kelima bagian pohon tersebut merupakan bagian yang harus ada dan terdapat di dalam satu pohon. Bagian-bagian dari pohon tersebut di atas memiliki fungsi yang berbeda-beda dan saling berkaitan antara satu sama lain. Penghubung utama fungsi dari bagian-bagian pohon dapat dilihat dari proses menghasilkan makanan. Hal ini dikarenakan untuk mencapai proses fotosintesis atau menyuplai karbohidrat untuk pertumbuhannya maka harus dimulai dari akar hingga sampai ke daun. 1. Akar Pohon. Akar pada pohon merupakan organ yang berperan sebagai penyerap air dan mineral Hasnunidah, 2019. Akar pohon dikenal dengan sebutan radix dan terletak di bagian bawah batang serta secara umum berhubungan langsung dengan Hasnunidah 2019, struktur akar dapat dibedakan menjadi tujuh bagian yakni leher akar collum, ujung akar apex radicis, batang akar corpus radicis, cabang akar radix lateralis, serabut akar fibrilla radicalis, rambut akar pilus radicalis, dan tudung akar calyptra. Akar secara umum memiliki dua sistem perakaran yakni akar serabut dan akar tunggang. Pada pohon biasanya lebih banyak memiliki akar tunggang dari pada akar pada pohon berfungsi untuk menegakkan pohon pada tempat tumbuhnya, menyalurkan atau menghisap air, zat hara, dan garam serta mineral yang terdapat di dalam tanah yakni fosfor, kalsium, kalium, asam kersik, dan lain sebagainya untuk disalurkan ke daun dan diproses lebih lanjut. Selain itu, akar juga berfungsi sebagai media pernapasan pada pohon serta tempat penyimpanan makanan cadangan Dumanauw, 1990. 2. Batang Pohon Menurut Dumanauw 1990, batang merupakan bagian pohon yang dimulai dari pangkal akar sampai ke bagian bebas cabang. Batang pada pohon berfungsi sebagai tempat tumbuhnya cabang, ranting, tunas, serta itu, batang juga memiliki fungsi lain yakni sebagai alat lalu lintas bahan makanan yang berasal dari akar menuju ke daun melalui kulit dalam. Tempat penyimpanan makanan cadangan juga salah satu fungsi dari batang pohon. Secara singkat, bagian batang pohon dapat diuraikan sebagai berikut ini beserta fungsinya. Bagian pangkal, yakni dapat digunakan sebagai bahan dasar pertukangan karena secara umum tidak memiliki mata kayu. Bagian tengah dan ujung yakni bagian yang biasanya digunakan untuk industri kayu pabrik kertas, papan buatan, dan lain-lain dan umumnya juga pada bagian ini terdapat mata kayu. Bagian percabangan yang dikhususkan untuk industri kayu. Bagian cabang dan ranting dapat digunakan menjadi kayu bakar. Menurut Mulyani 2006, secara umum batang memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut Batang berbentuk silinder yakni panjang dan bulat dengan sifat aktinomorf sejumlah bidang dapat dibagi menjadi dua bagian. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku. Pertumbuhan batang biasanya mengarah ke atas menuju cahaya matahari bersifat fototrop atau heliotrop Pada bagian ujungnya selalu bertambah panjang sehingga disebut mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas Terbentuknya percabangan selama hidupnya Secara umum tidak berwarna hijau kecuali masih pendek atau anakan. Selain hal tersebut, batang juga memiliki fungsi sebagai berikut Sebagai pendukung bagian-bagian tumbuhan yang terletak di atas tanah daun, bunda, dan buah Bidang asimilasi diperluas dengan percabangan sehingga bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang terletak sedemikian rupa dan pada posisi yang menguntungkan. Sebagai saluran pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah. Sebagai tempat untuk menimbun makanan cadangan. 3. Cabang Pohon Cabang pohon merupakan bagian pohon yang terletak di bagian atas batang utama dan memiliki ukuran yang lebih kecil dari batang utama. Cabang pohon merupakan tempat melekat nya ranting pohon. 4. Ranting Pohon Ranting pohon merupakan bagian dari cabang pohon yang berukuran kecil dari cabang pohon dan terletak di bagian atas batang utama. Ranting pohon berfungsi sebagai tempat melekat nya tangkai daun pada pohon. 5. Daun Pohon Daun merupakan bagian pada pohon berwarna hijau secara umum yang terletak di atas batang utama. Menurut Sutarmi et al 1983, daun merupakan batang yang telah mengalami modifikasi yang selanjutnya berbentuk pipih serta terdiri dari sel-sel dan jaringan yang terdapat pada batang. Daun pada pohon berfungsi sebagai pengambil zat gas karbon dioksida, pengolah makanan melalui kegiatan fotosintesis, dan sebagai alat transpirasi dan respirasi Rosanti, 2013. Pada daun yang lengkap biasanya memiliki beberapa bagian yaitu pelepah daun, tangkai daun, serta helai Tjitrosoepomo 1994 menjelaskan bahwa identifikasi daun dapat dilihat dengan sifat-sifatnya yakni bentuk daun, ujung daun, pangkal daun, tulang daun, tepi daun, daging daun, keadaan permukaan dan bawah daun, serta warna daun. Pustaka Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu. Kanisius. Yogyakarta Hasnunidah, N. 2019. Botani Tumbuhan Tinggi. Graha Ilmu. Lampung Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius. Yogyakarta Rosanti, D. 2013. Morfologi Tubuhan. Erlangga. Jakarta Sutarmi et al. 1983. Botani Umum. Angkasa. Bandung Tjitrosoepomo, G. 1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. YogyakartaEditor Zega Hutan
Dalamilmu komputer, sebuah Pohon adalah suatu struktur data yang digunakan secara luas yang menyerupai struktur pohon dengan sejumlah simpul yang terhubung.. Simpul (node) Sebuah Simpul dapat mengandung sebuah nilai atau suatu kondisi atau menggambarkan sebuah struktur data terpisah atau sebuah bagian pohon itu sendiri. Setiap simpul dalam sebuah pohon memiliki nol atau lebih simpul anak
Jauh sebelum mengenal kertas, masyarakat Nusantara menggunakan daun lontar sebagai media tulis. Naskah para pujangga keratin atau ajaran – ajaran agama Hindu ditulis di atas daun lontar. Tak Cuma itu, pohon ini ternyata banyak manfaatnya, termasuk sebagai obat. Sosok lontar bisa dikenali dari bentuk pohonnya yang tinggi njilujur tanpa cabang. Maklum, pohon ini masuk golongan tumbuhan monokotil. Lontar yang sudah dewasa tidak kalah tingginya dengan pohon kelapa, bisa mencapai 30 m. Bahkan batangnya bisa lebih besar. Daunnya memiliki petualangan menjari, berbentuk seperti kipas dengan lebar antara 1 – 3 m. Daun inilah yang digunakan orang zaman dahulu untuk membuat “buku” karena ukurannya yang panjang bisa 1 – 1,2 m dan kuat. Menurut catatan orang Belanda, lontar masih dipakai dalam surat – menyurat resmi para penghulu suku Sasak sampai akhir abad ke -19. Lontar merupakan salah satu jenis palem dengan sebaran geografis meliputi India, Sri Lanka, Asia Tenggara, sampai Papua. Diperkirakan asalnya dari India dan Sri Lanka. Di India pohon ini dijadikan tameng angin bagi suatu dataran. Pohon lontar juga kadang dimanfaatkan sebagai “halte alami” bagi burung, kelelawar, dan binatang liar lainnya. Pohon ini bisa tumbuh pada daerah dengan ketinggian sampai 500 m di atas permukaan laut. Bunganya bersifat dioecious, artinya bunga jantan dan bunga betina tidak berada dalam satu pohon. Oleh karena itu, ada pohon lontar jantan, ada pohon lontar betina. Beberapa daerah di Nusantara mengenalnya dengan nama tersendiri. Masyarakat Jawa menyebutnya siwalan atau rontal. Orang Bali juga menyebut rontal. Di Pulau Sewu, NTT, dinamai kapuwe duwe. Adapun tetangganya di Pulau Rote menamainya tua dan orang suku Marind di Papua mengenalnya sebagai uga. Nah, beberapa sebutan tadi di lidah orang Inggris menjadi Palmyra palm atau wine palm. Rupanya, Niralontar diubah menjadi wine atau tuak. Pas betul dengan namanya. Agar tidak bingung dengan banyaknya nama, Literatur Botani menamainya sebagai borassus flabellifer. Ia masuk keluarga palm – palman Aecaceae bersamaan dengan “hari cinta puspa satwa” pada 10 Januari 1993 lalu, Lontar diresmikan sebagai flora profinsi Sulawesi Selatan. Nama Lontar bisa jadi berasal dari rontal. yang artinya daun pohon tal. Mungkin karena agak susah diucapkan, diputarkan hurup awal dan akhir pada rontal sehingga menjadi lontar. Manfaat Pohon Siwalan Lontar Daunnya digunakan sebagai bahan kerajinan dan media penulisan naskah lontar. Barang-barang kerajinan yang dibuat dari daun lontar/siwalan antara lain adalah kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor. Sejenis serat yang baik juga dapat dihasilkan dengan mengolah tangkai dan pelepah daun. Serat ini pada masa silam cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat. Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman dan kuat. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan. Dari karangan bunganya terutama tongkol bunga betina disadap orang niralegan lontar/siwalan. Niralegen ini dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam minuman beralkohol buatan rakyat. Buahnya juga dikonsumsi, terutama yang muda. Biji yang masih muda itu masih lunak, demikian pula batoknya, bening lunak dan berair . Rasanya mirip kolang-kaling, namun lebih enak. Biji yang lunak ini kerap diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah siwalan”. Adapula biji siwalan ini dipotong kotak-kotak kecil untuk bahan campuran minuman es dawet siwalan yang biasa didapati dijual didaerah pesisir Jawa Timur, Paciran, Tuban. Rasa minuman es dawet siwalan ini terasa lezat karena gulanya berasal dari sari nira/legen asli. Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan diambil untuk dijadikan campuran panganan atau kue – kue atau untuk dibuat menjadi selai. Komposisi nira siwalan dapat dilihat pada tabel berikut
2 Pelepah lontar. Pelepah pohon lontar yang besar dan kuat dimanfaatkan sebagai pagar halaman dan tembok rumah. Hampir semua masyarakat Rote memiliki halaman rumah yang terbuat dari pelepah pohon lontar. 3. Daun lontar. Pohon lontar memiliki daun yang lebar, daun ini digunakan masyarakat Rote sebagai wadah penampung air yang disebut haik (semacam ember).
Lontar atau kerap disebut sebagai tanaman siwalan yang banyak ditemui di kawasan beriklim kering tidak terkecuali tersebar di beberapa penjuru tanah air. Bahkan sebutan pohon lontar di setiap daerah berbeda beda. Sejak dahulu tanaman lontar telah dimanfaatkan oleh nenek moyang menjadi aneka kebutuhan harian, dan hingga saat ini masyarakat masih memanfaatkannya dengan baik. Bahkan sejak dahulu tanaman ini dijadikan sebagai media surat menyurat hingga dokumen kerajaan. Kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh serta dapat diolah menjadi aneka kebutuhan harian, membuat petani tertarik membudidayakannya berkat nilai ekonomisnya yang cukup tinggi. Untuk mengenalnya lebih lanjut, tidak ada ruginya melihat klasifikasi serta morfologi dari tanaman lontar berikut. Klasifikasi Pohon Lontar KingdomPlantaeOrdoArealeaFamilyPalmaceaegenusBorassusSpeciesBorassus FlabelliferDevisiAngiospermaeKelasMonokotildonae Morfologi Pohon Lontar a. Batang Pohon Lontar Tanaman satu ini memiliki morfologi batang tunggal yang tumbuh tegak dan tampak kokoh yang mampu tumbuh hingga mencapai 15 hingga 40 meter. Sedangkan diameter per batangnya bisa mencapai 40 hingga 50 cm. Kulit batang lontar terlihat berwarna hitam yang dilengkapi dengan aksen guratan urat bergaris kuning berhasil memberikan kesan tersendiri. Batangnya yang berwarna indah inilah yang kerap dijadikan sebagai media menulis. b. Bunga Pohon Lontar Tanaman lontar termasuk pohon yang menghasilkan dua bunga yaitu jantan dan betina, dan terbagi dalam dua pohon yang berbeda. Tidak terlalu sulit untuk membedakan keduanya, asalkan mengetahui ciri khusus sang jantan dan betinanya sendiri. Pohon lontar jantan umumnya menghasilkan bunga di bagian ketiak daunnya dan terlihat tidak memiliki tangkai kembar. Bahkan beberapa diantara bulirnya berbentuk bulat dengan panjang mencapai 20 hingga 60 cm dan berdiameter 2 hingga 5 cm. Berbeda halnya dengan tanaman lontar berbunga betina yang justru memiliki ukuran jauh lebih kecil dibandingkan sang jantan, serta terlihat memiliki pelindung berupa daun yang biasa disebut bractea. Bagian bunga inilah yang nantinya akan berubah menjadi cikal bakal buah. Pada setiap cikal bakal buahnya akan terdapat bakal biji dengan jumlah yang bervariasi, sebab jumlah bijinya sendiri dipengaruhi dari proses penyerbukan dan pembuahannya. Alhasil kita tidak dapat memprediksi berapa jumlah biji yang mampu dihasilkannya. Baca Juga Pohon Rasamala – Habitat, Morfologi, & Manfaatnya c. Daun Pohon Lontar Bagian daunnya tidak kalah menarik untuk dilihat karena bentuknya yang tampak menyirip ganjil serta memiliki ukuran cukup besar. Bahkan bentuk daun pohon lontar yang melebar mengingatkan Anda pada kipas berwarna hijau tua. Pasalnya bagian daunnya saja memiliki diameter sekitar 150 cm, yang tentunya sangat besar untuk ukuran daun pada umumnya. Keunikan lainnya terlihat dari jumlah tangkai daunnya yang berjumlah 30 hingga 40 tangkai. Sedangkan panjang daunnya sendiri bisa mencapai 100 cm serta memiliki bentuk bulat bak tajuk. Alhasil tanaman ini pun cukup mudah dikenali bahkan ketika dilihat dari jauh hanya dengan melihat ukuran daunnya yang cukup besar. d. Buah Pohon Lontar Jika dilihat sekilas bentuk buah lontar yang bulat sempurna tampak serupa dengan buah kelapa, namun kedua buah tersebut sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut terlihat dari ukuran buah lontar yang terlihat lebih kecil dengan berat berkisar kg hingga kg. Buah pohon lontar memiliki diameter berkisar 10 hingga 20 cm, dengan kulit buahnya yang berwarna ungu tua serta terdapat akses coklat sedikit kehitaman. Buah tanaman satu ini pun memiliki serabut serta tempurung yang cukup kokoh. Daging buahnya berwarna keputih putihan saat masih muda dan terasa manis, lembut, gurih, namun kenyal dan berair sehingga sangat sedap disantap. Sedangkan daging buahnya yang sudah matang tekturnya cenderung lebih keras dan tampak berwarna kuning. Hanya dilihat dari perbedaan teksturnya saja sudah bisa diketahui bahwa buah lontar yang masih muda sangat menggoda selera untuk dikonsumsi. Buah lontar yang sudah masak umumnya akan dimasak terlebih dahulu sebelum disantap. Khusus untuk cairan kuning pada buah lontar masak umumnya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan selai ataupun beragam jenis jajanan pasar. Rasanya pun semakin nikmat ketika diolah dengan bahan tambahan lainnya. Jasa Tukang Taman Surabaya Manfaat Pohon Lontar Dbalik rasanya yang manis dan menyegarkan, siapa sangka jika buah pohon lontar mampu memberikan segudang manfaat bagi tubuh manusia. Salah satunya yaitu mampu mencegah dehidrasi berkat kandungan airnya yang melimpah dan kaya akan gizi baik. Bahkan kandungan vitamin C pada buahnya dipercaya ampuh menghilangkan stres sekaligus membuat suasana hati menjadi lebih terkendali. Kandungan serat yang terkandung dalam buahnya pun mampu menjaga kesehatan pencernaan sekaligus mengatasi masalah pencernaan. Sejak lama masyarakat Indonesia memanfaatkan tanaman lontar untuk memenuhi kebutuhan hariannya mulai dari bagian buahnya maupun kayunya. Dimana bagian buahnya dapat disantap langsung ataupun melalui proses masak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Bahkan masyarakat Jawa Timur atau lebih tepatnya di Pacitan dan Tuban, tanaman satu ini disulap menjadi kuliner lezat yang sayang dilewatkan. Ada pula yang menyatakan jika tanaman ini diolah menjadi kertas ataupun menjadikannya sebagai etanol.
. 305 39 290 248 326 479 433 73
bagian pohon lontar yang dapat digunakan untuk membuat tikar adalah